Menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri, kalau bisa juga untuk orang lain.
Kalau ditanya kenapa membangun JAVAN, kutipan di atas adalah jawaban yang paling jujur. Semasa kuliah, saya terinspirasi untuk berusaha menciptakan lapangan kerja untuk saya sendiri setelah lulus, kalau bisa untuk orang lain juga. Sesederhana itu. Tidak ada visi dan misi yang noble misalkan mengubah dunia atau bahkan menguasai dunia.
10 tahun berlalu, bisa dibilang natural apa adanya. JAVAN mengalami masa-masa dimana tidak tahu harus mendapatkan penghasilan dari mana. JAVAN mengalami masa-masa kesulitan keuangan. JAVAN mengalami masa-masa cukup sibuk dan mendapatkan cukup banyak uang. JAVAN mengalami masa-masa kedatangan tim baru dan juga melepaskan beberapa anggota tim. JAVAN mengalami masa-masa gampang dan juga sulit yang membuat stress. Semua berjalan seperti normal. JAVAN mengalami membangun sebuah ide bisnis, ada yang masih berjalan, namun kebanyakan ditutup hehehe.
Hal Yang Disyukuri
10 tahun, saya dan ketiga sahabat saya, Indra, Bayu dan Yudi tetap bersama. Tidak dipungkiri kami tidak selamanya dalam masa hubungan yang baik. Beberapa kali mengalami momen tidak enak, tetapi sampai saat ini kami masih bersama.
10 tahun, kami bisa memenuhi kebutuhan kami. Kami bisa menikah, punya anak, punya rumah, punya kendaraan, beberapa kali jalan-jalan, makan-makan dan kebutuhan normal manusia lainnya.
10 tahun, kami mengenal puluhan atau ratusan orang yang bergabung dengan kami. Ada yang bergabung ketika baru lulus sekolah, sedang kuliah, dan baru lulus kuliah. Lalu mereka menikah, resign dari JAVAN lalu mendapatkan karir yang lebih baik. Beberapa ada yang bisa kuliah dibiayai oleh JAVAN, termasuk saya. Hampir semua ex-JAVAN kami berhubungan baik sampai sekarang.
10 tahun, kami bisa bertahan tanpa suntikan dana dari pihak luar. Kami bisa bertahan dengan menjaga bisnis kami menguntungkan, walaupun di tahun ke-10 kami, kami akhirnya mengalami rugi. Kami bisa mengarahkan kemana dan bagaimana perusahaan ini beroperasi.
Hal Yang Disesali
Kurang Tekun
Itulah yang saya sesali. Selama 10 tahun, kami (atau saya malah) kurang tekun dalam melewati masa-masa sulit sebuah ide bisnis. Ada beberapa ide bisnis dan produk yang kami coba, sebenarnya punya prospek bagus. Namun tentu saja tidak ada ide yang mudah, semua butuh perjuangan. Ketika menghadapi masalah, beberapa kali kami mundur.
Ada beberapa tim yang keluar dari JAVAN, dikarenakan capaian JAVAN yang tidak bagus atau dibawah ekspektasi.
Selanjutnya Apa?
Saya berusaha untuk membuat kalimat yang inspiratif untuk menjawab ini. Tetapi sepertinya saya tidak perlu susah-susah membohongi diri dan bersembunyi di balik kata-kata, karena apa yang saya mau sangat sederhana.
“Segala sesuatu berjalan seperti apa adanya, dan apa pun yang akan terjadi, pasti terjadi.”
Kutipan di atas dari sebuah novel yang sedang saya baca. Harapan tinggi akan menghasilkan ekspektasi tinggi, jika tidak tercapai akan membuat rasa kecewa. Target pribadi saya sekedar melakukan apa yang terbaik yang saya bisa. Nikmati saja prosesnya.
JAVAN sedang bertransformasi menjadi apa yang kami sebut “Business Process Optimization Partner”. Kami tidak berjanji kami akan akan menghasilkan produk atau jasa yang mengubah dunia, tetapi kami berjanji untuk berproses dengan baik, biarlah hasil menjadi bonus bagi kami.
Terima kasih atas 10 tahun ke belakang. Saya sangat bersyukur bisa mengalami berbagai pengalaman. Ada beberapa pengalaman dari rekan-rekan saya yang bisa dibilang berbarengan dalam membangun perusahaan. Masing-masing punya kisah unik, capaian dan juga tantangan yang berbeda, yang tidak perlu diperbandingkan, cukup dinikmati.
Silahkan baca pengalaman beberapa kawan seperjuangan Fajrin Rasyid membangun Bukalapak dan Suitmedia, Ray Rizaldy membangun Gits. Dua orang ini yang juga telah menuliskan pengalamannya 10 tahun ke belakang dan sangat inspiratif.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain. [wkid/citcom]
Penulis : Wisnu (Founder Javan Cipta Solusi)
(Sumber : wakool.id)