Share

Ketika kita berbicara tentang para pendiri perusahaan teknologi raksasa, bayangan yang muncul mungkin adalah orang-orang yang mengendalikan perusahaan mereka dengan kepemilikan saham mayoritas. Namun, kenyataan sering kali jauh berbeda. Beberapa nama besar di industri teknologi ternyata hanya memiliki persentase kecil saham di perusahaan yang mereka dirikan. Meskipun begitu, pengaruh mereka tetap tak tergoyahkan. Mari kita lihat lebih dekat.

 

1. Bill Gates: Si Dermawan dengan 0,6% Saham di Microsoft

Pendiri Microsoft, Bill Gates, pernah menguasai sebagian besar saham perusahaan yang ia bangun. Namun, seiring waktu, Gates menjual sebagian besar sahamnya untuk mendanai filantropi melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Kini, Gates hanya memiliki sekitar 0,6% saham di Microsoft. Meski begitu, visinya tentang software dan komputasi tetap menjadi pondasi bagi keberlanjutan raksasa teknologi ini.

2. Steve Jobs: 0,6% Saham Apple, 100% Inspirasi

Steve Jobs mungkin adalah nama paling ikonis dalam sejarah teknologi, tetapi sebelum meninggal dunia pada tahun 2011, ia hanya memiliki 0,6% saham di Apple. Sebagian besar sahamnya dijual setelah ia meninggalkan Apple pada 1985. Ironisnya, meskipun kepemilikan sahamnya kecil, Jobs berhasil mengembalikan Apple dari ambang kehancuran menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Sebuah bukti bahwa saham bukanlah segalanya—visi dan inovasi adalah aset sebenarnya.

3. Elon Musk: Penggerak Tesla dengan 13% Saham

Berbeda dengan Gates dan Jobs, Elon Musk masih mempertahankan kepemilikan besar di Tesla, yaitu sekitar 13% saham. Namun, Musk lebih dari sekadar pemegang saham besar. Ia adalah wajah Tesla, sosok visioner yang mempopulerkan kendaraan listrik di seluruh dunia. Kepemilikan saham ini memberinya kekayaan luar biasa, tetapi pengaruh Musk melampaui angka saham: ia adalah penggerak revolusi energi bersih.

4. Jack Dorsey: Pemegang 2% Saham di Twitter

Sebelum Twitter diakuisisi oleh Elon Musk pada 2022, Jack Dorsey hanya memiliki sekitar 2% saham di Twitter, meskipun ia adalah pendiri sekaligus CEO-nya. Kepemilikan saham kecil ini mencerminkan peran unik Dorsey, yang lebih fokus pada inovasi produk daripada dominasi finansial. Meskipun sahamnya kecil, Dorsey adalah sosok yang mengubah cara dunia berkomunikasi.

5. Larry Page: 6% Saham di Google, Mesin Pencari Dunia

Larry Page, salah satu pendiri Google, masih memiliki sekitar 6% saham di Alphabet, induk perusahaan Google. Persentase ini lebih besar dibanding beberapa pendiri lainnya, namun tetap jauh dari mayoritas. Yang menarik, bersama Sergey Brin, Page memastikan kontrol melalui saham kelas khusus dengan hak suara tinggi. Dengan kata lain, ia masih menjadi kekuatan utama di balik mesin pencari yang menggerakkan dunia.

 

Saham: Angka Kecil, Dampak Besar

Yang menarik dari kisah ini adalah bagaimana angka kecil tidak selalu berarti pengaruh kecil. Para pendiri ini telah membuktikan bahwa kepemimpinan, visi, dan inovasi bisa jauh lebih berharga daripada persentase saham yang mereka miliki.

Dari Bill Gates yang kini lebih dikenal sebagai filantropis, hingga Steve Jobs yang meninggalkan warisan inovasi abadi, atau Elon Musk yang menjadi simbol revolusi kendaraan listrik—mereka semua membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak selalu diukur dari jumlah saham, tetapi dari dampak yang mereka hasilkan untuk dunia.

Jadi, apakah Anda perlu memiliki saham mayoritas untuk mengubah dunia? Jawabannya: tidak. Yang Anda butuhkan adalah ide besar, keberanian untuk bermimpi, dan keberanian untuk mewujudkannya.